Senin, 18 April 2011

Kiat bercinta, memperlihattkan cinta

Ketika Nabi Adam AS masih berada di surga, segala kebutuhannya dipenuhi oleh Allah Swt. Ibarat kata; mau makan tinggal pesan, mau minum tinggal pencet, mau tidur tinggal colling, maka Bidadari pun siap melayaninya. Segala jenis makanan, minuman, pakaian, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya sangat istimewa; tempat tidurnya dari permadani, gelas minumannya dari intan permata, piringnya dari berlian. Pendek kata, semua serba wah, serba lux, lengkap, enak, nikmat, dan seterusnya. Tinggal Nabi Adam mau minta apa?
Tapi dibalik segala kenikmatan itu, Adam merasakan ada sesuatu yang kurang. Hatinya terasa hambar dan gersang tanpa hadirnya sesuatu yang bernama; “cinta”. Akibatnya, kenikamatan surga yang tak tertuliskan oleh kata-kata, tak terbayangkan oleh mata, dan tak pernah terbesit dalam pikiran manusia, terasa hambar tanpa makna. Dari situlah Allah menciptakan Hawa agar dalam diri Adam muncul rasa cinta, sehingga kenikmatan surga bisa dirasakan dengan sempurna.
Cinta sepasang kekasih sering membuat mereka tidak menghiraukan apapun yang ada. Makan tak kenyang, tidur tak nyenyak, mandi terasa tak basah. Cinta yang sehebat ini, yang dapat merubah segalanya menjadi indah, kadang luluh lantak ditelan waktu. Hal itu disebabkan oleh kurangnya penjagaan terhadap cinta itu sendiri. Salah satu cara untuk menumbuhsuburkan kebahagiaan dalam rumah tangga, ialah dengan mengekspresikan tanda-tanda cinta.
Mengekspresikan tanda-tanda cinta, dapat dilakukan dengan:
Pertama; memberikan hadiah. Nabi Saw memerintahkan kepada umatnya agar saling memberi hadiah, karena dengan itu akan reda kemarahan, hilang permusuhan, dan terbangun persatuan hati.
Seorang ulama menyampaikan maqalah:
اَوَّلُ الْمَحَبَّةِ إِعْطَاءُ الْهَدِيَّةِ
“Permulaan kasih sayang adalah memberikan hadiah”
Dengan memberikan hadiah, terdapat manfaat yang cukup banyak untuk menjaga keharmonisan rumah tangga, diantaranya:
 Mempererat jalinan kasih sayang. Karena sudah sangat maklum, hadiah adalah salah satu bentuk kasih sayang dan perwujudan bentuk materil yang nyata.
 Menghilangkan ke-ngambek-an. Dengan hadiah yang menyenangkan, seorang kekasih yang sebelumnya ngambek, insya Allah hatinya akan cair lagi. Karena yang memberikan hadiah adalah kekasihnya, maka tidak akan dianggap suap (risywah) untuk menghilangkan kemarahan, akan tetapi akan dinilai sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang.
 Menambah rasa sayang. Karena dengan adanya hadiah, maka apa yang disampaikan oleh seorang pasangan tidak akan dianggap ngombal doank, akan tetapi juga dibuktikan dengan perbuatan.
Ini seklumit manfaat dari pemberian hadiah. Tentunya masih banyak lagi manfaat lainnya. Hadiah tidak harus banyak, sedikitpun tidak masalah asalkan disampaikan tepat waktu dan sesuai kondisi yang ada. Berilah dia sesuatu dalam situasi yang begitu romantis. Tekankan pemberian itu pada nilai romantisnya, bukan pada seberapa besar jumlahnya. Seperti hadiah yang diberikan bertepatan pada hari ulang tahunnya, memperingati hari jadi perkawinan, kelahiran anak, atau pada saat merayakan kesuksesannya.
Kedua; kata-kata yang melambangkan keromantisan.
Berilah kata-kata yang mengesankan bagi pasangan anda. Contohnya, ketika seorang istri lagi ulang tahun, maka bisikkan di telinganya “Selamat ulang tahun istriku sayang” atau katakan, “Hari ini ulang tahun kamu sayang…!” Atau jika tidak ada momen-momen tertentu, kata-kata romantis juga bisa disampaikan. Sebagaimana saat bertemu dengannya, tanyakan dengan nada yang serius, “Kok lesu banget sih, kamu sakit, ya?” Atau, “Kamu lagi ada masalah, ya?” Atau jika tidak mungkin bertemu, pakai sms atau surat saja, lalu tulis; “Sudah bangun belum? Ini sudah pagi lho…,” Atau “Jangan terlambat makan ya, nanti sakit maag..!!” Intinya, berikan ungkapan-ungkapan yang menunjukkan bahwa Anda sangat perhatian kepadanya.
Ketiga; memberikan semangat.
Termasuk sesuatu yang membuat terkesan pasangan adalah memberi spirit atau semangat saat dia menghadapi masalah. Ketika salah satu pasangan meghadapi masalah besar dan merasa kebingungan, maka kita harus tampil ke depan dan berupaya untuk menyelami jiwanya. Sikap seperti ini akan turut meringankan bebannya, sehingga akan menambah kasih sayangnya.
Keempat; selalu tersenyum.
Senyum merupakan lambang dari sikap bahagia dan rasa puas. Oleh karena itu, bagi seorang yang menjalani hubungan rumah tangga, hindari wajah yang tidak sedap di hadapan pasangannya, karena hal itu akan menimbulkan kerisauan di hatinya. Lebih-lebih bagi seorang istri, ia harus benar-benar menjaga mimik wajahnya di hadapan sang suami. Senyum seorang istri pada suaminya merupakan salah satu penyejuk yang dapat menyegarkan jiwa dan pikiran suami. Oleh sebab itu, istri yang banyak senyum juga akan lebih banyak merasakan kebahagian di banding istri yang miskin atau mahal senyum. Karena senyum mendatangkan kesejukan di hati, kegembiraan di wajah, dan rasa syukur yang terlihat nyata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar