Senin, 18 April 2011

kalimat kalimat seputar kalam


1.     Dalam kitab-kitab berbahasa Arab, kita sering menemukan kata-kata Allahumma di tengah-tengah kalimat. Kehadirannya tentu saja membuat kita penasaran akan maksud dan tujuannya. Secara umum, kalimat Allahumma biasa digunakan dalam tiga tempat : (1) Sebagai do’a, yang artinya ”Ya Allah”. (2) Sebagai jawaban dari pertanyaan, dimana jawabannya untuk meyakinkan sang pendengar (penanya). Jika ada yang bertanyaأزيد قائم  (apakah Si Zaid berdiri?), maka sebagai jawabannya kita bisa mengatakan اللهم نعم. Dan (3) Digunakan untuk menunjukkan kelangkaan atau jarangnya terjadi. Bila ada ungkapan أنا أزورك اللهم (aku mengunjungimu Allahumma), maksudnya ialah, kehadiranku tanpa diundang ini jarang terjadi, dan sebelumnya memang tidak ada undangan). Termasuk kategori ketiga ini ialah ungkapan-ungkapan para penulis (muallif) di dalam kitab-kitab kuning : اللهم إلا ان يقال كذا. Selain itu, ada juga kalimat Allahumma yang berfungsi untuk memohon perlindungan).
2.     Nama-nama orang Arab acapkali beriringan dengan kata-kata bin / ibnu / binti, seperti yang ada dalam kitab-kitab klasik. Secara umum, penggunaan kata-kata tersebut terdapat di sembilan tempat:
1.     Bila dimudlafkan kepada isim dlamir, seperti :  هذا إبنك
2.     Bila dinisbatkan kepada kakeknya, seperti : محمد ابن شهاب التابعي.
3.     Bila dimudlafkan kepada selain bapaknya, seperti : مقداد ابن الاسواد.
        (Ket : Sebenarnya bapak Miqdad bernama Umar, namun Miqdad oleh Aswad dijadikan anak angkat).
            Contoh lainnya : محمد ابن الحنفية
        (Ket : al-Hanafiyah bukan nama ibunya juga bukan nama bapaknya).
4.     Perpindahan dari sifat menuju khabar, seperti : أظن محمدا ابن عبد الله
5.     Dari sifat menuju pertanyaan, seperti :  هل تيم ابن مرة
6.     Saat ditatsniyahkan seperti :
        زيد وعمر وابنا محمد
7.     Bila disebut tanpa nama, seperti :
        جاء ابن عبد الله
8.     Bila ditulis di permulaan, seperti :
        ابن مرزوقي
9.     Bila bertemu dengan sifat, seperti :
        زيد الفاضل ابن عمرو
        (Ket. Sebagian ulama’ mengatakan bahwa lafadz Ibnatun/bintun (bentuk feminim), sama seperti lafadz ibn/bin) untuk laki-laki.


+++

Tidak ada komentar:

Posting Komentar