Senin, 18 April 2011

saling memafkan

Pasangan suami istri hendaknya tidak merasa bosan untuk saling mengingatkan dan memaafkan satu sama lain. Karena semua manusia yang jauh dari kesempurnaan sehingga tidak dapat lepas dari kemungkinan melakukan kekhilafan. Ini penting, karena tanpa saling maaf dan saling mengingatkan, kehidupan rumah tangga bisa kacau dan kian rumit, atau lebih sering terjadi pertengkaran karena diantara pasangan tersebut tidak mengedepankan sikap pemaaf.
Namun perlu dicatat, cara mengingatkan harus disertai kesopanan dan tanpa nada kasar atau bahkan melakukan kekerasan. Sebab jika yang dikasari adalah suami, maka sudah barang tentu dia akan marah karena merasa dilecehkan dan tidak dihormati. Sebaliknya, jika yang dikerasi adalah istri, maka dia akan jatuh mentalnya. Karena wanita sangat halus dan peka dengan keadaan. Maka harus super hati-hati. Nabi Saw bersabda:
اِنَّ الْمَرْاَةَ كَالضَّلْعِ اِذَا ذَهَبْتَ تُقِيْمُهَا كَسَّرْتَهَا وَاِنْ تَرَكْتَهَا اسْتَمَعْتَ بِهَا وَفِيْهَا عِوَجٌ
“Sesungguhnya wanita itu seperti tulang rusuk. Jika kamu coba untuk meluruskanya, ia akan patah. Tetapi jika engkau biarkan saja, maka kamu akan menikmatinya dalam keadaan bengkok”. (HR. Bukhari)

Oleh karena itu, luruskanlah wanita dengan cara yang telah ditunjukkan oleh Allah. Wanita terlalu lembut untuk mendapat kekerasan dari seorang pria. Hal ini sesuai dengan syair yang ditulis Ghulam Fahluvi Karim :

Didiklah wanita dengan panduan dan ajaranNya
jangan coba meluluhkan mereka dengan harta
nanti mereka akan semakin liar.
Jangan menghibur mereka dengan kecantikan
Nanti mereka akan semakin menderita.
Kenalkan mereka kepada Tuhannya Dzat Yang Kekal
Karena di situlah sumbernya.

Akal wanita setipis rambutnya
Maka tebalkan ia dengan ilmu.
Hatinya serapuh kaca
Maka kuatkanlah dengan iman.
Perasaanya selembut sutera
Maka hiasilah dengan akhlak yang mulia.
Suburkanlah wanita, karena dari situlah
nanti akan tampak keagungan dan keadilan Tuhan.
Hibur dan bahagiakanlah hati mereka,
kendati mereka bukan seorang ratu cantik dunia, presiden,
atau perdana menteri sekalipun.

Bisikkan ke telinga mereka, bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan
bukan diskriminasi, sebaliknya disitulah bersemayam kasih sayang Tuhan.
Karena rahim wanita yang lembut
Itulah yang telah mengandung para lelaki perkasa,
Satria, para negarawan, pekerja keras, dan para bijak bestari atau yang lainya.
Tidak akan lahir superman tanpa superwoman.
Saling memaafkan dan saling mengingatkan dengan cara yang baik, adalah satu keharusan dalam rumah tangga. Mulailah memaafkan dan megingatkan dari satu hal yang kecil, niscaya satu hal yang besar tidak akan mungkin terjadi. Semoga…!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar