Senin, 18 April 2011

Kiat bercinta, saling menghormati

Saling Menghormati
Sesungguhnya tatakrama yang baik dan budi pekerti yang bagus wajib di tegakkan diantara suami istri, atau dengan kata lain saling menghormati. Budi pekerti yang mulia merupakan pelita yang dapat menerangi kehidupan rumah tangga. Seorang suami akan meras senang jika dihormati oleh istrinya dan diajak saling pengertian yang sehat. Karena itu, seorang istri wajib menyebut kebaikan suaminya, membanggakan di tengah keluarga mereka. Seorang suami yang dihormati oleh istrinya, pasti ia akan lebih menghormatinya. Demikian pula, seorang istri yang sangat dihormati oleh suaminya, maka iapun akan bertambah hormat kepada sang suami.
Seorang istri yang merendahkan nilai suaminya, tidak mengakui keutamaannya, tidak menghormatinya, maka ia merupakan wanita yang tidak mendapat kasih sayang dari suaminya. Demikian pula, seorang suami yang tidak pernah mengakui keutamaan istrinya, dan iapun tidak menghormatinya, maka ia penyebab kebencian sang istri kepada dirinya.
Alangkah indahnya, jika seorang suami dan istrinya selalu saling menghormati, hidup rukun dan saling menghargai perasaan pasangannya masing-masing.
Sikap saling menghormati diantara suami istri akan mendatangkan perasaan saling menyayangi, saling menyatu dan saling membutuhkan.
Sesungguhnya tutur kata yang manis diantara suami istri akan mendatangkan saling pengertian, sehingga masing-masing pihak butuh kepada yang lain untuk melengkapi kebahagiaannya. Setiap orang ingin dihormati dan ingin dipuji. Seseorang akan meningkatkan prestasinya, jika ia menerima kalimat pujian dan penghargaan. Demikian pula, untuk mendapat pujian dan penghargaan istri, hendaknya seorang suami pandai memuji dan menghargai sang istri.
Jika seorang suami berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi kebutuhan materi bagi istrinya, apakah ia telah berfikir pula untuk memenuhi kebutuhan rohaninya dan akalnya? Perlu diketahui bahwa kebutuhan jasmani yang terpenuhi akan segera lenyap, tetapi kebutuhan rohani membutuhkan pemuasan yang sempurna. Jika kepuasan tidak diperoleh seorang wanita, maka ia merasa sebagai sebuah patung yang mati.
Jika seorang suami mendapati berbagia kekurangan pada diri istrinya, maka sebaiknya ia tetap menghormatinya dan menghargainya, jangan sampai ia menegur langsung, apalagi menilainya jelek. Sebab, hal itu dapat menyakiti hatinya, dan mungkin ia akan bereaksi lebih keras. Adapun cara menegur yang paling mengena adalah pada saat seorang suami memuji sikap atau masalah lain dari yang dilakukan oleh istrinya, sehingga ia dapat mengambil perbandingan dari ucapan sang suami, pasti ia akan menyadari kekurangannya. Sebab hati seorang wanita mudah ditawan oleh seorang bijak yang penuh kasih sayang, karena hati wanita lebih peka dengan kebaikan daripada kekerasan. Karena itu, seorang suami wajib mengutamakan sikap lemah lembut nan bijaksana daripada sikap menuntut yang tidak wajar. Bila seorang suami ingin rumah tangganya harmonis, maka ia harus pandai memberi contoh sikap yang manis kepada istrinya.
Untuk mewujudkan rumah tangga yang harmonis, maka setiap orang dari pasangan suami istri harus berusaha menjadikan rumah tangganya sebagai tempat yang paling bahagia. Jika setiap tindak-tanduk dan tutur kata yang kasar kerap terjadi di luar rumah adalah suatu yang mengerikan, maka akan lebih mengerikan jika hal itu terjadi di dalam rumah sebuah rumah tangga. Patut disayangkan, jika sebagian orang selalu bertutur kata manis dengan kawan-kawanya di luar rumah, tetapi sikap itu tidak dapat mereka lakukan dengan keluarganya di dalam rumah. Padahal, budi pekerti luhur yang asli adalah yang dipraktekkan dalam rumah, sedangkan yang dipraktekkan di luar rumah adalah sikap sandiwara, seperti pakaian yang bagus biasa dipakai seorang di luar rumahnya, tetapi ia akan melepaskannya, jika ia telah kembali .
Maka tidak termasuk seorang yang bijak, jika seorang suami bersikap dan bertutur kata manis kepada orang lain di luar rumahnya, tetapi tidak demikian dengan keluarga di dalam rumah tangganya. Karena itu, Nabi Saw bersabda:
خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ ِلاَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ ِلاَهْلِى
Artinya; “Sebaik-baik lelaki diantara kalian adalah lelaki yang paling baik bagi keluarganya, dan aku (Nabi Saw) adalah lelaki yang paling baik bagi keluargaku “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar